TUYUL, belakangan ini menjadi perbincangan hangat selain
tertangkapnya Gayus Tambunan. Di Bekasi, Jawa Barat, seorang pelajar SMP
berhasil menangkap tuyul yang berkeliaran di kamarnya. Berikutnya, di
Kota Cirebon l ditangkap.
“Yang menangkap anak saya yang bernama Aji,” ujar ibu pelajar SMP itu.
Menurut keterangan Euis, anaknya yang baru berusia 13 tahun itu saat
berada di kamarnya pada Rabu malam, tiba-tiba melihat sesuatu yang
mencurigakan. Dia pun langsung menangkap benda yang belakangan diketahui
sebagai tuyul. “Setelah ditangkap lalu dimasukkan ke dalam botol
sirup,” terangnya.
Mau tahu lebih banyak soal tuyul? Inilah kata paranormal tersohor Ki Gendeng Pamungkas.
Tuyul itu berasal dari mana Ki?
Tuyul itu adalah mahluk-mahluk korban aborsi. Janin-janin yang sudah
berusia sekira 7 bulan dan diaborsi ibunya. Bentuknya kecil-kecil,
paling besar ukurannya 20 cm, botak dan ingusan. Mereka ditangkap juru
kunci tuyul saat berkeliaran mencari ibunya.
Kenapa dia ditangkap dan dijual?
Untuk dijual kepada orang-orang yang mau kaya tanpa usaha.
Berapa harga per tuyul dan di mana paling banyak didapat?
Paling murah Rp5 juta dan paling mahal Rp 10 juta. Biasanya tuyul-tuyul
dibeli di kawasan Kuningan, Jawa Barat, Tulung Agung, Jawa Timur dan
Karang Pucung, Cilacap. Tiga tempat itu yang paling bagus tuyulnya.
Tuyul itu kan identik dengan mencuri uang, bagaimana cara kerjanya? apa benar penciuman tuyul terhadap uang itu tajam?
Cara kerjanya malam-malam dan sebenarnya yang penciumannya tajam itu
bukan tuyulnya tapi yang memelihara. Sebelum si tuyul disuruh mencuri,
si pemelihara ini mengamati calon korban. Setelah itu baru tuyulnya yang
disuruh menggasak uangnya. Tuyul itu kan mahluk bodoh dan mirip seperti
anak-anak kecil sifatnya.
Adakah ciri-ciri khusus bagi pemelihara tuyul?
Ciri-ciri fisiknya tidak terlalu kelihatan. Tapi biasanya, yang bisa
memelihara tuyul hanya wanita. Laki-laki tidak bisa. Kalau makan malam
itu selalu disisakan untuk tuyulnya, si pemelihara ini juga tidak boleh
cuci tangan setelah makan karena untuk memegang tuyul saat menyusui
nanti.
Biasanya, pemelihara tuyul jalan-jalan keliling kampung
seminggu sekali sambil tangannya diletakkan di belakang punggung,
seolah-olah sedang menggendong sesuatu. Yang digendong ya tuyulnya itu.
Kan seminggu sekali tuyulnya minta diajak jalan-jalan.
Paling
lama si pemelihara ini memelihara tuyul selama 10 tahun, setiap 10 tahun
harus ganti tuyul baru. Kekayaan pemelihara tuyul juga tidak langsung
naik saat itu, tunggu sekira 10 sampai 15 tahun baru terlihat
kekayaannya. Kekayaan hasil dari memelihara tuyul juga tidak akan habis
sampai pemelihara meninggal.
Kenapa laki-laki tidak bisa?
Karena laki-laki tidak memiliki payudara. Kan kalau malam tuyul ini
pasti minta nyusu, biasanya jam 21.00 WIB dan kalau pagi jam 04.00 WIB
sampai jam 05.00 WIB. Di luar jam itu tuyul itu tidak bisa menyusu.
Selain itu, memang itu aturan memelihara tuyul.
Selain susu, makanan apa yang biasa dimakan tuyul?
Tuyul suka semua makanan, tapi makanan pokoknya ya susu kayak anak bayi itu loh.
Bagaimana agar kita terbebas dari tuyul?
Jangan pernah menyisakan makanan di piring, atau membiarkan makanan
terbuka, karena akan mengundang tuyul. Tuyul ini kan bodoh dan suka
nyasar, apalagi kalau lagi ngambek sama majikan.
Misalnya majikan
memerintahkan mencuri di rumah si A, tapi karena tuyul ini lagi ngambek
ya dia bisa nyasar ke rumah orang yang banyak makanannya.
Sebelumnya warga Kota Cirebon dihebohkan berita tertangkapnya tuyul di
rumah Samino (50), warga RT 02, RW 06, Kampung Karangjalak, Kelurahan
Sunyaragi, Kota Cirebon. Kelima makhluk halus tersebut ditangkap oleh
seorang paranormal yang jasanya dibayar Samino, karena kesal sering
kehilangan uang yang disimpannya di dalam lemari.
Berita
tertangkapnya tuyul tersebut membuat banyak orang penasaran. Bahkan
Kapolresta Cirebon AKBP Ir Ary Laksmana Wijaya bersama anggotanya sempat
mendatangi rumah Samino untuk melihat langsung fenomena penampakan
makhluk gaib tersebut.
Setelah dua hari terperangkap di dalam
botol, kelima tuyul malang tersebut akhirnya dibuang. “Kelima tuyul
tersebut sekarang sudah dibuang dengan bantuan orang pinter (paranormal)
karena takut menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Samino.
Sejumlah warga mengaku masih tidak percaya dengan adanya penampakan
tersebut. “Tadinya saya enggak percaya, tapi setelah lihat sendiri saya
baru yakin,” ujar Dedi, salah seorang warga yang mendapatkan kopian
gambar tuyul tersebut.
Geger penangkapan tuyul ini berawal dari
usaha Samino yang meminta jasa paranormal asal Kampung Pangeran Drajat
untuk menangkap pelaku pencurian. Namun, Samino mengaku kaget karena
pelakunya adalah lima tuyul yang oleh sang paranormal dimasukkan ke
dalam botol kosong.
Kelima tuyul tersebut ditangkap Senin 22
Maret lalu sekira pukul 22.00 WIB. Samino sempat menunjukkan hasil
tangkapan aneh tersebut kepada sejumlah warga dan wartawan. Kontan saja
banyak warga dan juga wartawan yang penasaran berebut dan bergiliran
untuk mencoba mengabadikan mahluk-mahluk gaib tersebut dengan
memotretnya dari kamera dan juga ponsel.
Namun, sejumlah warga yang mencoba mengambil gambar wujud tuyul tersebut tidak berhasil mendapatkan gambar penampakan.
Bahkan beberapa wartawan yang menggunakan kamera canggih pun hanya
mendapatkan hasil foto berupa gambar kedua botol kosong. Tapi, salah
seorang warga yang memotret dengan ponsel akhirnya berhasil mendapatkan
gambar tuyul yang menghebohkan warga Kota Cirebon tersebut.
Warga
akhirnya berebut mendapatkan gambar tersebut dengan cara memindainya ke
ponsel masing-masing. Dalam gambar tersebut tampak terlihat sebuah
tangan dan perut gendut berwarna hitam yang diduga tuyul.
Warga Cirebon Banyak Pelihara Tuyul
Maraknya pemberitan mengenai penangkapan tuyul di Cirebon masih menjadi
topik hangat perbincangan masyarakat. Benarkah warga Cirebon banyak
yang memelihara makhluk halus untuk pesugihan?
Spiritual muda
Cirebon Ustaz Ujang Bustomi membenarkan banyaknya masyarakat Cirebon
yang memelihara tuyul atau sejenis jin yang dipercaya bisa membuat orang
bisa mendapatkan kekayaan dengan cara mudah tanpa perlu bekerja keras.
”Di Cirebon, banyak tuyul yang disewakan oleh pemiliknya, bahkan dijual baik secara kontan maupun kredit,” ujar Ujang Bustomi.
Tuyul di Cirebon, sambung Ujang, dijual dengan mahar berkisar Rp10
hingga 20 juta. Selain itu, pembeli harus memenuhi sejumlah kontrak
lainnya, seperti menyediakan tempat atau kamar khusus lengkap dengan
kasur kecil dan bantalnya, menyediakan sajen, memandikan, bahkan pada
malam hari istri si pemilik tuyul harus menyusui sang tuyul agar mau
bekerja untuk majikannya.
”Pada malam hari, biasanya menyusu pada istri pemiliknya, jika tidak dikasih dia ngambek dan nggak mau bekerja,” ujarnya.
Menurut Ujang Bustomi, seperti kebanyakan tuyul yang ada di Pulau Jawa,
tuyul di Cirebon, kebanyakan bentuknya kecil, sementara di luar pulau
Jawa bentuknya kebanyakan menyerupai orang dewasa. Makhluk lelembut ini
beroperasi sesuai keinginan pemiliknya.
Ujang Bustomi
menjelaskan, meski merupakan jenis makhluk halus, tuyul bisa dilihat
dengan kasat mata, bahkan bisa ditunjukkan melalui media seperti kamera
foto atau video, namun tidak sembarangan orang bisa melakukannya dan
harus melalui ritual yang cukup panjang termasuk menjalani puasa,
minimal satu hari satu malam.
”Tuyul bisa ditunjukkan secara
dzohir oleh orang-orang yang mempunyai kemampuan khusus. Kalau mau saya
bisa menunjukkan wujud jin tersebut kepada Anda,” tandasnya.
Terkait pemberitaan tertangkapnya sejumlah tuyul di Kota Cirebon, Ujang
Bustomi sempat mendatangi rumah paranormal yang mengaku berhasil
menangkap tuyul tersebut, untuk membuktikan kebenaran pernyataannya di
media massa. Namun, sang paranormal asal Kampung Drajat tersebut tidak
mau menujukkan tuyul dalam botol tersebut dengan alasan sudah
dimusnahkan.
Ujang Bustomi mengimbau kepada masyarakat agar tidak
sekali-kali memelihara tuyul atau sejenisnya, karena merupakan
perbuatan musyrik (menyekutukan tuhan). “Memelihara tuyul merupakan
salah satu bentuk kemusyrikan kepada Allah yang dosanya tidak akan
diampuni,” kata Ujang Bustomi memberi nasihat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar